Mineral adalah suatu benda padat homogen yang
terdapat di alam terbentuk secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas-batas
tertentu dan mempunyai atom-atom yang tersusun secara teratur (L.G. Berry dan B. Mason, 1959). Batuan beku adalah batuan yang terjadi dari
pembekuan larutan silikat cair, pijar, yang dikenal dengan magma. Penggolongan
batuan beku dapat didasarkan kepada tiga patokan utama, yaitu berdasarkan
genetik batuan, senyawa kimia yang terkandung, dan susunan mineraloginya.
(Suharwanto, 2014). Batuan sedimen adalah batuan yang
terbentuk dari akumulasi material hasil perombakan batuan yang sudah ada
sebelumnya atau hasil aktivitas kimia maupun organisme, yang di endapkan lapis
demi lapis pada permukaan bumi yang kemudian mengalami pembatuan ( Pettijohn,
1975 ).
Mineral adalah suatu benda padat homogen yang
terdapat di alam terbentuk secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas-batas
tertentu dan mempunyai atom-atom yang tersusun secara teratur (L.G. Berry dan B. Mason, 1959). Batuan beku adalah batuan yang terjadi dari
pembekuan larutan silikat cair, pijar, yang dikenal dengan magma. Penggolongan
batuan beku dapat didasarkan kepada tiga patokan utama, yaitu berdasarkan
genetik batuan, senyawa kimia yang terkandung, dan susunan mineraloginya.
(Suharwanto, 2014). Batuan sedimen adalah batuan yang
terbentuk dari akumulasi material hasil perombakan batuan yang sudah ada
sebelumnya atau hasil aktivitas kimia maupun organisme, yang di endapkan lapis
demi lapis pada permukaan bumi yang kemudian mengalami pembatuan ( Pettijohn,
1975 ).
Istilah sedimen berasal dari kata sedimentum, yang mempunyai pengertian
yaitu material endapan yang terbentuk dari hasil proses pelapukan dan erosi
dari suatu material batuan yang ada lebih dulu, kemudian diangkut secara gravitasi
oleh media air, angin atau es serta diendapkan ditempat lain dibagian permukaan
bumi. Umumnya bentuk awal dari endapan ini berupa kumpulan dari fragmen yang
berukuran halus hingga kasar yang belum terkonsolidasi sempurna, disebut
endapan, sedimen (sediments), superfical deposits. Kemudian akan berlangsung
proses diagnesa yang meliputi proses fisik : kompaksi, proses kimia antara
lain : sedimentasi, autigenik, rekristalisasi, inversi, penggantian, dan
disolusi, proses biologi. Proses diagnesa ini berjalan selama waktu geologi,
sehingga mentebabkan material terkonsolidasi sempurna dengan bentuk fisik masif
dan padat. Hal ini akan menghasilkan salah satu jenis batuan dialam, yaitu yang
disebut dengan batuan sedimen (sedimentary rokcs) (Boggs, 1987). Batuan piroklastik adalah batuan vulkanik yang
bertekstur klastik yang dihasilkan oleh serangkaian proses yang berkaitan
dengan letusan gunungapi, dengan material penyusun dari asal yang berbeda
(Suharwanto, 2014). Struktur sedimen merupakan suatu
kelainan dari perlapisan normal dari batuan sedimen yang diakibatkan oleh
proses pengendapan dan keadaan energi pembentuknya. Pembentukannya dapat
terjadi pada waktu pengendapan maupun segera setelah proses pengendapan
(Pettijohn, 1964, Koesoemadinata, 1961).Proses Pembuatan Sitasi |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar